Tradisi Nyadran Sambut Ramadhan

Fitri Wijayati 01 April 2022 14:54:23 WIB

Warga Kalurahan Mertelu berbondong-bondong melaksanakan tradisi nyadran. Nyadran bagi warga Mertelu dilaksanakan pada tanggal 27 Ruwah. Acara ini merupakan salah satu wujud syukur setelah masa panen padi sekaligus menyambut datangnya Bulan Ramadhan. Kegiatan ini biasanya di lakukan oleh setiap padukuhan ataupun RT. Warga memasak uborampe kenduri yang terdiri dari nasi, sayur, apem, pisang dan lain lain. Kemudian warga berkumpul di rumah salah satu tetuah padukuhan setempat atau di rumah Bapak Dukuh. Setelah selesai di doakan, kemudian nasi kenduri dibagi kepada warga yang datang, selanjutnya makan bersama.

Sebelum kenduri nyadran, terlebih dahulu diadakan kegiatan kerja bakti membersihkan makam desa setempat. Tradisi membersihkan makam leluhur ini bemakna bahwa hakikat manusia pada akhirnya sama yakni akan kembali kepada Sang Pencipta. Selain itu juga, mepererat hubungan sosial antar warga masyarakat. Menilik ke belakang, nyadran berasal dari bahasa Jawa Sadran = Ruwah, Sya'ban yang dimaknai dengan Sudra (awam). Menyudra berarti berkumpul dengan orang awam yang mengingatkan kita bahwa pada dasarnya manusia itu sama.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar