PENGAJIAN AKBAR HALAL BIHALAL 1446 H PEMERINTAH KALURAHAN MERTELU

Heri Cahyana 11 April 2025 09:25:27 WIB

Mertelu_GedangsariGK, Senin , 7 April 2025, keluarga besar Pemerintah Kalurahan Mertelu  mengadakan acara Pengajian Akbar Halal Bihalal   bertempat di Pendopo Balai Kalurahan Mertelu mulai pukul 20.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh Pj. Lurah Mertelu beserta seluruh jajarannya, Bamuskal, Bumkal, PHBI, Lembaga Kalurahan, RT, RW, Kapolsek, serta masyarkat.

Pj. Lurah Mertelu dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua pihak dan menekankan bahwa Syawalan adalah momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

Puncak acara adalah ikrar syawalan yang dipandu Bapak Supriyadi selaku Ketua Bamuskal Mertelu dan pengajian yang menghadirkan KH. Sholihin, S.Pd.I, MA dari Playen, Dalam ceramahnya, KH. Sholikin, S.Pd.I, M.A menjelaskan tentang Hikmah Syawalan. KH. Sholikin, S.Pd.I, M.A menyampaikan bahwa tradisi Syawalan bukan hanya seremonial tahunan, tapi mengandung nilai-nilai luhur yang patut dihidupkan terus, antara lain:

  1. Penyempurna Ibadah Ramadhan
        Syawal adalah momen untuk mengevaluasi hasil tarbiyah Ramadhan. Setelah ditempa selama sebulan penuh, Syawalan menjadi kesempatan untuk melihat apakah perubahan diri itu bertahan atau hanya sementara. 
  2. Menguatkan Tali Silaturahmi
        Dalam suasana Syawalan, masyarakat dari berbagai lapisan berkumpul, bermaaf-maafan, dan menyatukan hati. Menurut KH. Sholihin, S.Pd.I, M.A, ini selaras dengan sabda Nabi, “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.”
  3. Menumbuhkan Kesadaran Sosial
        KH. Sholihin, S.Pd.I, M.A menekankan bahwa Idul Fitri dan Syawalan bukan hanya soal baju baru atau makanan lezat. Justru semangat berbagi, peduli tetangga, dan memperhatikan yang lemah adalah inti dari kemenangan itu. 
  4. Syawalan sebagai Identitas Kultural yang Islami
        Syawalan di Mertelu yang diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah kalurahan menjadi bukti sinergi antara nilai agama dan kearifan lokal. KH. Sholihin, S.Pd.I, M.A menyebut ini sebagai "moment untuk lebaran, leburan, luberan,  laburan" ujar beliau.

    Hikmah syawalan ditutup dengan doa dan harapan agar momentum Syawalan benar-benar memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan menjadikan masyarakat Mertelu lebih guyub, rukun, dan sejahtera.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar